Sabtu, 21 Juni 2014

Kuliner Surabaya : Lembah Rolak Cafe & Resto Nan Asri Di Pinggir Kali Mas

Kuliner Surabaya - Surabaya merupakan kota terbesar nomer dua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Rutinitas penduduk setempat baik yang penduduk asli maupun domisili setelah seharian bekerja terkadang stres dengan keadaan cuaca panasnya kota serta ramainya lalu lintas sehingga hal tersebut membuat kejenuhan. Soal masakan kuliner di kota Surabaya banyak sekali macamnya. Banyak sekali kita temui warung makan serta rumah makan yang tersebar di tiap pinggir jalan raya. Namun untuk mencari tempat makan dengan suasana asri dan nyaman memang susah kita temukan. Maklum di kota suasananya jauh berbeda dengan di pedesaan. Bagi pembaca yang tinggal di Surabaya maupun yang sedang liburan di Surabaya dan kebingungan mencari sebuah tempat makan yang nyaman serta asri serta view pemandangan air, pembaca bisa mencoba menikmati santap wisata kuliner di sebuah cafe & resto bernama Lembah Rolak.


Lembah Rolak Cafe & Resto beralamat di Jl. Raya Ketintang Barat No. 1A Surabaya. Resto ini menyajikan beragam menu hidangan masakan dengan menu utama ikan bakar dengan berbagai variant bumbu bakar. Pada bagian ruangan depan berjejer meja dan kursi namun pengunjung lebih suka memilih ruangan lesehan yang terletak di bagian belakang. Dengan nuansa lesehan pengunjung bisa lebih santai serta bisa menikmati view sungai Kali Mas yang merupakan pecahan sungai Berantas yang berhulu di Kota Mojokerto yang mengalir ke arah timur laut dan bermuara di Surabaya menuju selat Madura. Sambil menunggu pesanan makanan kita bisa menikmati pemandangan yang cukup indah nan asri yang jarang sekali ditemui di kota besar. Paling pas jika pembaca hendak berkunjung ke resto ini maka pada waktu sore hari adalah waktu yang sangat tepat. Apalagi saat akhir pekan bersama keluarga ataupun teman-teman secara rombongan bisa menambah suasana menjadi lebih asik.

Kuliner Surabaya : Lembah Rolak Cafe & Resto Nan Asri Di Pinggir Kali Mas

Kuliner Surabaya : Lembah Rolak Cafe & Resto Nan Asri Di Pinggir Kali Mas

Kuliner Surabaya : Lembah Rolak Cafe & Resto Nan Asri Di Pinggir Kali Mas

Untuk soal menu masakan mungkin tidak jauh berbeda dengan resto lainnya. Aneka menu olahan ikan gurami, patin, udang, belut, dan lainnya dengan varian bumbu yang berbeda. Aneka olahan seafood, sayur, serta sambal dan juga aneka minuman. Sedangkan untuk masalah harga masih terjangkau dengan rasa masakan yang cukup lumayan. Salah satu nilai tambah yang dimiliki Lembah Rolak Cafe & Resto adalah suasana yang asri dan tenang dan berlokasi tepat di pinggir sungai Kali Mas serta view yang pas membuat kita lebih rilaks, santai untuk me-refresh pikiran setelah seharian bekerja. Tidak ada salahnya mencoba wisata kuliner di kota Surabaya dengan view sungai besar di tengah kota yaitu di Lembah Rolak Cafe & Resto

Ditulis oleh : Gunawan Warsito

Jumat, 13 Juni 2014

Jalan-Jalan ke Pulau Burung Belitung
Jalan-Jalan ke Pulau Burung Belitung

Hai kalian pecinta pantai, pulau dan keindahan laut. Pernah mendengar cerita tentang Pulau Burung? Pulau ini konon terkenal dengan keindahan pemandangannya. Dari namanya yang unik tersebut ternyata dilatarbelakangi oleh adanya formasi bebatuan granit yang besar-besar di sekitar pantainya dan membentuk seperti kepala burung. Setahu saya, Kepulauan Bangka Belitung ini memang kaya dengan tempat-tempat wisata yang indah dan juga masih terkesan alami. Nah, untungnya beberapa waktu yang lalu saya sempat berkunjung ke Pulau Burung. Makanya, pada kesempatan kali ini saya coba menuangkan pengalaman tersebut dan sekaligus membantu mempromosikan indahnya pulau Burung ini, karena jujur tempat ini memang sangat layak atau wajib untuk dikunjungi hehe. Penasaran? Yuk, kita simak cerita lengkapnya dibawah ini.

Kepulauan Bangka Belitung ini memang dianugerahi oleh pemandangan alamnya yang mempesona, dari beberapa tempat wisata utama di Bangka Belitung, pulau Burung menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan. Kita bisa melihat berbagai informasi yang terdapat di internet, pada umumnya mereka yang pernah ke pulau ini merasa kagum dan sepertinya sangat menikmati liburannya di Pulau Burung. Dari sini saya jadi semakin penasaran, maka dari itu pada bulan Mei kemarin saya memutuskan untuk berwisata ke Pulau Burung. 

Untuk persiapan, agak sedikit terburu-buru sebenarnya, makanya saya langsung pake jasa online semua untuk mendapatkan berbagai info. Mulai dari pencarian tiket, akomodasi, sampai info transportasi di tempat tujuan. Prosesnya itu diawali dengan pencarian dan pemesanan tiket pesawat, waktu itu saya buka layanan Traveloka.com, karena sudah terbiasa juga pesan di situ. Pas mencari ternyata ada tiket promo Citilink yang harganya murah hehe. Setelah pesan kurang lebih 30 menit Etiketnya sampai ke email saya. Beres dengan urusan tiket pesawat, langsung mulai hunting lagi untuk akomodasinya. Waktu itu saya cari lagi di Google dan dapat juga tempat penginapan yang lumayan murah.

Setelah semuanya lengkap, termasuk packing barang-barang, akhirnya tiba juga waktunya berangkat. Berangkat hari Kamis waktu akhir Mei kemarin dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Belitung. Setibanya di Belitung saya ditawari apakah saya ingin naik bus antar kabupaten yang katanya sih relatif jarang adanya, atau memilih untuk menyewa mobil, menyewa motor, ataupun menyewa ojek. Kisaran harga yang ditawarkan jika memilih untuk sewa mobil itu sekitar Rp 350.000/hari tanpa supir dan bensin. Jika memilih untuk menyewa motor berkisar Rp 60.000/hari, dan untuk menyewa ojek sekitar Rp 100.000, tapi itu tergantung lagi dari jarak yang akan kita tempuh. Daripada saya menunggu bus antar kabupaten yang lama, saya memilih menyewa ojek untuk naik kapal menuju Pulau Burung, selain bisa menghemat, saya memilih ojek karena saya tidak tahu jalan, takut nyasar. 

Abis naik ojek, saya harus lanjut lagi naik perahu untuk sampai ke pulau Burung, lumayan juga sih perjalanannya, tapi setibanya di tempat tujuan saya langsung istirahat di rumah penginapan hahaha. Berasa cape, jadi istirahat dulu sebentar di penginapan. 

Matahari sudah mulai meredup tertutup awan, waktu menandakan sore hari. Inilah waktu yang tepat bagi saya untuk menikmati keindahan alam di pulau Burung hehe.. Ketika saya tiba di pantai, Waah bener-bener terpesona saya dengan keindahan alamnya, dan bebatuan granitnya yang besar-besar di Pulau Burung ini ternyata bentuknya memang menyerupai paruh burung, ada juga yang seperti burung mengerami telurnya. Sisi pantai Pulau Burung ini terlihat lebih luas. Pasir pantainya putih lembut, airnya lebih dangkal, jernih dan segar. Karena saat saya berkunjung ke pulau ini sedang sepi pengunjung, saya merasa seperti berada di pulau pribadi sambil menikmati pemandangan yang sangat memukau begitu tenang dan damai rasanya, jelas saya mendapatkan relaksasi dari penatnya rutinitas sehari-hari.

Melihat jernihnya air laut di pulau ini, saya jadi ingin bersnorkling, untungnya ada layanannya dan harganya cukup murah loh, cukup dengan Rp 25.000/orang saya sudah bisa menikmati keindahan alam yang ada di laut. Terbayang kan, bagaimana indahnya dalam laut di Pulau Burung ini, ikan-ikannya yang beraneka ragam, karang dan bebatuannya yang indah akan benar-benar memanjakan mata. 

Jalan-Jalan ke Pulau Burung Belitung
Jalan-Jalan ke Pulau Burung Belitung

Jika kalian menyukai foto-foto tempat ini juga menjadi pilihan yang tepat, dengan tebing-tebing yang menjulang tinggi, batu granit yang menyerupai paruh burung, warna air laut yang biru kehijauan akan sangat bagus jika dijadikan background foto. 

Nah, bagaimana menurut anda? Kalau anda menyukai wisata pantai, maka belum sah rasanya kalau belum berwisata ke Pulau Burung di Belitung. Walaupun tempatnya agak jauh tetapi akan terbayar dengan keindahan alam yang dimiliki. Tidak ada salahnya mencoba, daripada penasaran dengan membaca saja hehe. Silahkan dibuktikan dan selamat menikmati keindahan alamnya. Have fun dan selamat berlibur.

Jumat, 11 April 2014

kubah masjid agung klaten
Kubah Masjid Agung Klaten

Kubah Masjid Agung Klaten -  Pembangunan kubah utama Masjid Agung Klaten yang dibangun di bekas Terminal Bus Jonggrangan ditargetkan selesai akhir Oktober. Hingga kini, pembangunan Masjid Agung Klaten telah mencapai 47 persen.

Perkembangan pembangunan Masjid Agung mulai terlihat sesuai jadwal, lantai II sudah selesai dicor. Selain itu, sejumlah tiang penyangga juga sudah selesai dibangun. Bahkan, beberapa tiang penyangga ada yang sudah dilapisi dengan keramik jenis ubin granit.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya DPU Klaten, Ahmad Wahyudi, saat ini pembangunan Masjid Agung telah memasuki proses finishing. Di antaranya, memasang dinding masjid, pembangunan kubah, lantai, hingga ornamen penghias masjid. (timlo.net)




Sumber : daffi art